CEK LOKASI! Titik Koordinat Kapal Titanic yang Tenggelam Tahun 1912

- 11 Februari 2023, 06:42 WIB
Kapal RMS Titanic sebelum berlayar, sekitar Februari-Maret 1912, difoto oleh fotografer resmi perusahaan Harland & Wolff, Robert John Welch (1859-1936).
Kapal RMS Titanic sebelum berlayar, sekitar Februari-Maret 1912, difoto oleh fotografer resmi perusahaan Harland & Wolff, Robert John Welch (1859-1936). /Robert John Welch/Harland & Wolff/Wikimedia Commons/

OKETANBU, Pikiran Rakyat - Film Titanic versi remastered sedang tayang di berbagai bioskop. Kisahnya dihadirkan kembali dalam kualitas film 3D 4K, Bunda.

Sejak ditayangkan pada 8 Februari 2023, Titanic remastered sukses menjadi sorotan. Banyak orang menyaksikan kembali kisah cinta Jack dan Rose yang karam bersama kapal Titanic.

Film Titanic diangkat dari kejadian nyata tenggelamnya kapal Royal Mail Steamer (R.M.S.) Titanic pada 15 April 1912 silam.

Kapal milik perusahaan asal Inggris itu tenggelam di Samudera Atlantik Utara usai menabrak bongkahan es dalam perjalanan dari Southhampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat.

Kala itu, pengamat kapal Frederick Fleet melihat gunung es di depan kapal dan memperingatkan para kru. Namun mereka sudah terlambat, meski Perwira Pertama William Murdoch telah memerintahkan kapal untuk menghindar.

Sisi kanan kapal Titanic bertabrakan dengan gunung es, merusak lambung kapal dan menyebabkan lapisannya tertekuk dan terpisah. Haluan kapal terlebih dahulu tenggelam dan menyebabkan kepanikan di atas kapal.

Tragedi tersebut menelan lebih dari 1500 korban jiwa yang terdiri dari penumpang dan awak kapal, Bunda. Hingga saat ini, bangkai kapal Titanic masih berada ribuan meter dari permukaan laut.

Pernah menabrak bongkahan es hingga tenggelam ke dasar laut, di mana Titanic berada saat ini?

Layanan penyedia peta Google Maps ternyata memungkinkan para pengguna untuk melihat lokasi tenggelamnya kapal Titanic.

Caranya, bisa memasukkan koordinat 41.7325° N, 49.9469° W di Google Maps atau Google Earth. Setelah Titanic terbelah menjadi dua, bagian haluan dan buritan terpisah satu sama lain. Kedua bagian tersebut saat ini terletak sekitar sepertiga mil antara satu sama lain.

Sejak tenggelam pada 1912 silam, telah dilakukan berbagai macam upaya pencarian bangkai kapal Titanic. Kapal tersebut pertama kali ditemukan 37 tahun silam, tepatnya pada September 1985.

Kala itu, ekspedisi gabungan Prancis-Amerika yang dipimpin oleh Robert Ballard menemukan fakta bahwa kapal Titanic terbelah dua di permukaan sebelum tenggelam.

Ballard mengatakan, pencarian bangkai kapal Titanic sebenarnya merupakan bagian dari operasi militer tentara Amerika Serikat.

Mantan Angkatan Laut AS itu ditugaskan untuk menemukan USS Thresh dan USS Scorpion, dua kapal selam nuklir yang tenggelam pada 1960-an.

Ballard memang ingin menemukan Titanic tetapi tidak bisa mendapatkan dana untuk ekspedisi yang mahal. Pihak Angkatan Laut AS akhirnya menawarkan uang kepadanya. Namun Ballard diberikan satu syarat besar.

Ballard harus melacak kapal selam sebelum Rusia menemukannya. Pada saat itu Rusia merupakan saingan utama AS dalam Perang Dingin yang sedang berlangsung.

"Kami tahu di mana lokasi bangkai kapal selam itu," ucap Ballard.

"Namun apa yang mereka ingin saya lakukan adalah untuk kembali dan tidak membuat Rusia mengikuti saya karena kami juga tertarik dengan senjata nuklir yang ada di Scorpion dan juga apa dampak reaktor nuklir terhadap lingkungan," paparnya.

Misi yang sebelumnya bersifat sangat rahasia itu, akhirnya diungkapkan ke publik. Ballard mengumumkan bahwa ia pergi mencari bangkai kapal Titanic.

Namun tentunya, misi tersebut sangat sulit dan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Ia hanya memiliki sisa waktu 12 hari sebelum misinya berakhir.

Setelah menemukan bangkai kapal selam Scorpion, ia pun mendapat pengalaman yang berharga untuk mencari kapal Titanic.

"Saya belajar sesuatu dari proses memetakan Scorpion yang memberikan saya pelajaran dalam upaya menemukan Titanic, yaitu mencari jejak puing-puingnya," kata Ballard.

Tak lama setelah itu, ia pun berhasil menemukan bangkai kapal Titanic dalam 8 hari. Ia dan tim ekspedisi memutuskan untuk tidak mengambil apa pun dari bangkai kapal itu untuk menghormatinya.

Lantas, seperti apa kondisi bangkai kapal Titanic ketika ditemukan?

Melansir dari BBC, kondisi bangkai kapal Titanic pada saat itu berada dalam keadaan yang sangat baik. Namun ada banyak bagian yang telah hilang di lautan.

Kerusakan terparah terlihat di sisi kanan kamar perwira. Sejarawan Titanic Parks Stephenson mengatakan, ada beberapa hal 'mengejutkan' yang dilihatnya selama menyelam.

"Bathtub kapten adalah gambar favorit di kalangan para penggemar Titanic dan sekarang sudah tidak ada lagi," katanya.

"Seluruh rumah geladak di sisi itu runtuh, termasuk kamar-kamar lainnya dan kerusakan itu akan terus berlanjut," ia menambahkan.

Dia mengatakan, atap ruang tunggu yang miring dari bagian haluan mungkin akan menjadi bagian selanjutnya yang hilang dari kapal ini.

"Titanic pada akhirnya akan kembali ke alam," ucapnya.

Hilangnya bagian-bagian kapal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain arus laut yang kuat, korosi garam, dan bakteri pemakan logam.

RMS Titanic telah berada di bawah air selama lebih dari 100 tahun, terletak sekitar 600 kilometer lepas pantai Newfoundland, Kanada.

Setelah ditemukan oleh tim Robert Ballard, Titanic tetap menjadi incaran banyak orang yang ingin melakukan ekspedisi. Bahkan pada 1998 silam, turis diizinkan untuk menyelam di sana.

Di tahun yang sama, sebagian lambung kapal Titanic berhasil diangkat ke permukaan. Bangkai kapal tersebut dilindungi oleh UNESCO sejak 2012 lalu.

Selanjutnya, ekspedisi kapal Titanic kembali dilakukan pada 2019 lalu. Para ilmuwan menemukan banyak makhluk yang hidup di bangkai kapal tersebut.

Ekspedisi terbaru Titanic dilakukan memakai kapal selam DSV Limiting Factor pada 2019. Namun cuaca buruk di Atlantik dan arus bawah laut yang kuat membuat penyelaman menjadi sangat sulit.

Ekspedisi tersebut didokumentasikan oleh Atlantic Productions untuk film dokumenter yang akan segera diluncurkan. Selain mengambil rekaman bangkai kapal, para ilmuwan yang bergabung dalam ekspedisi juga mempelajari berbagai makhluk yang hidup di bangkai kapal.

Meskipun dalam kondisi hampir beku, gelap gulita, dan tekanan luar biasa, kehidupan berkembang pesat di sana. Ilmuwan ekspedisi Clare Fitzsimmons dari Newcastle University mengatakan, hal itu terjadi karena adanya faktor pembusukan kapal Titanic.

"Ada mikroba di kapal karam yang menggerogoti besi kapal karam itu sendiri, menciptakan struktur 'rusticle', yang merupakan bentuk logam yang jauh lebih lemah," katanya.

Rusticles adalah stalaktit karat yang menggantung di bangkai kapal dan sangat rapuh sehingga dapat hancur menjadi awan debu.

Mengomentari ekspedisi tersebut, Robert Blyth dari National Maritime Museum di Greenwich mengatakan bahwa penting untuk turun dan mendokumentasikan bangkai kapal tersebut dalam kondisi terbarunya saat ini.

Sebab menurutnya, bangkai kapal Titanic adalah satu-satunya saksi yang umat manusia miliki tentang tragedi tenggelamnya kapal tersebut.

"Semua (korban Titanic) yang selamat sekarang telah meninggal, jadi saya pikir penting untuk menggunakan bangkai kapal (untuk diteliti) selagi masih memiliki sesuatu untuk dikatakan," ujarnya.

Editor: M. Khairil Ansyari

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x