Kemenag Susun Buku Kisah para Kekasih Allah di dalam Al-Qur'an

- 6 April 2023, 15:05 WIB
Workshop penyusunan buku Kisah dalam Al-Qur'an
Workshop penyusunan buku Kisah dalam Al-Qur'an /Kemenag/


OKETANBU, Pikiran Rakyat - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag akan menyusun buku dongeng/kisah dalam Al Qur’an. Buku ini dikemas untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak terkait moderasi beragama.

“Sebagian besar isi Al Qur’an itu berisi tentang kisah-kisah. Mungkin jika tidak didasari dengan iman, bisa saja kita bosan dengan kisah yang berulang. Tapi ternyata, seperti dijelaskan dalam kitab-kitab, yang dikonstruksi oleh para sejarawan, peristiwa dalam cerita itu bisa jadi terulang, tetapi menyenangkan,” jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini dalam Workshop Penyusunan Buku Dongeng perspektif Moderasi Beragama dalam Pendidikan Al-Qur’an di Jakarta, Rabu, (4/5/2023).

Waryono menjelaskan bahwa cerita-cerita dalam Al-Qur’an mengandung ‘ibrah (pelajaran). “Nah poinnya, apa yang diceritakan di dalam Al-Qur’an ini perlu dicari hikmahnya (hikmatut tasyri'-nya).

Baca Juga: 294 Lurah dan Kades di Kabupaten Wonogiri diberikan Sepeda Motor Nmax Warna Merah

Maka, buku yang akan bertajuk ‘Sang Uswah Hasanah: Kisah Para Kekasih Allah SWT’ ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada anak-anak kita sejak dini,” tutur Waryono.

Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan konkret masa kini adalah anak-anak yang sudah memiliki akses penuh dengan gawai.

Maka, buku ini harus mudah diakses, termasuk oleh orang tua dan masyarakat, sehingga mereka dapat memberikan bekal nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anaknya. Hal itu akan menjadi bekal mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.

Kasubdit Pendidikan Al Qur’an, Mahrus menggarisbawahi pentingnya pesan moderasi beragama melalui Dongeng/Kisah dalam Al-Qur’an bagi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ). Ia menyampaikan bahwa kisah-kisah ini jangan hanya dilihat dari ceritanya saja, tapi harus dengan pendekatan ilmu.

Baca Juga: Kamu masih pegang uang Koin Jadul? Bisa dijual Lo, auto jadi Kaya

“Penulisan ceritanya harus moderat. Terlebih kisah ini untuk konsumsi publik. Jika tidak moderat bisa tidak fokus. Moderasi itu sesuatu yang tidak ekstrem dan berada di tengah-tengah.

Halaman:

Editor: M. Khairil Ansyari

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x