TAHUKAH KAMU! Abah Guru Sekumpul 20 Tahun Lalu Sudah Pikirkan Ibu Kota Negara Pindah Ke Kalimantan

- 30 Januari 2023, 07:07 WIB
Pelaksanaan Haul Tuan Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani
Pelaksanaan Haul Tuan Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani /Antara/


OKETANBU - Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata Tuan Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani sudah menyebutkan bahwa hanya Kalimantan Timur yang cocok menjadi ibu kota Indonesia.

Saat itu, Abah Guru Sekumpul mengatakan bahwa hanya Kaltim yang cocok menjadi ibu kota Indonesia.

Dikutip OkeTanbu dari berita PortalMajalengka berjudul "KERAMAT WALI, Tuan Guru Sekumpul Sudah Sebut Ibu Kota Indonesia akan Pindah ke Kalimantan Timur" Menurut Tuan Guru Sekumpul, bila Kalimantan Timur menjadi ibu kota, maka Indonesia akan maju. Kaltim lebih layak ketimbang provinsi lainnya di Indonesia.

"Kalau Indonesia ingin maju, ibu kota pindah Kaltim (Kalimantan Timur)," demikian kurang lebih yang diucapkan Tuan Guru Sekumpul.

Baca Juga: CATAT! ini Daftar Nama 1.240 pelamar PPPK Kemenag Lulus Seleksi Setelah Masa Sanggah

Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Dokter Dhiauddin, putra KH Badaruddin Martapura.

"Tuan Guru Sekumpul mengatakan, ketika saya masih menjadi mahasiswa dan silaturahmi bersama dua teman mahasiswa lainnya ke Tuan Guru Sekumpul. Saat itu kami diajak masuk ke kamar beliau," Cerita dokter yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar ini.

"Nah, salah satu yang dibicarakan beliau adalah tentang Kaltim sebagai ibu kota Indonesia. Kalau Indonesia mau maju, ibu kota pindah ke Kaltim, kata beliau," lanjut adik pimpinan Pesantren Darussalam, yaitu KH Hasanuddin ini.

Sejatinya wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari kota Jakarta telah bergulir sejak lama. Beberapa daerah muncul sebagai alternatif ibu kota negara.

Baca Juga: Calon Jamaah Tanah Bumbu Resah dan Keluhkan Kenaikan Drastis Biaya Haji

Sebut saja di antaranya Palembang (Sumatera Selatan), Karawang (Jawa barat), Sulawesi Selatan dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah). Namun nama Kalimantan Timur belum ada yang memunculkan.

Rencana memindahkan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur di kalangan pemerintah baru muncul belasan tahun pasca Tuan Guru Sekumpul wafat tahun 2005. Yaitu pada era pemerintahan Presiden Jokowi.

Seolah sepemikiran dengan Tuan Guru Sekumpul, pada Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2019 Presiden Jokowi menyampaikan secara gamblang wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur.

Presiden Jokowi meminta dukungan dari anggota parlemen dan rakyat Indonesia untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke pulau Kalimantan.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp1,9 Miliyar, Bendahara UPK Karang Bintang Diproses Kejari Tanah Bumbu

Cerita Tuan Guru Sekumpul sudah memikirkan bahwa hanya Kaltim yang layak menjadi ibu kota Indonesia mendapat respons salah seorang santri yang lama ikut mengaji di Sekumpul, yaitu Istadz Khairullah Zain.

"Seorang wali Allah punya kemampuan visual dan nalar yang berbeda dengan orang awam. Karena mereka berpikir menggunakan akal Rabbani, sehingga mampu membaca yang belum terbaca oleh orang awam," kata Khairullah Zain

"Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah menyatakan bahwa jika Allah telah mencintai seorang hamba, maka dia menjadi pendengaran yang hamba tersebut mendengar dengannya,

Dia menjadi penglihatan yang hamba tersebut melihat dengannya, menjadi tangan yang hamba tersebut memukul dengannya, menjadi kaki yang hamba tersebut berjalan dengannya," terang pengagum para sufi dan wali ini

Baca Juga: Lengkapi Persyaratannya, Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren 2023 Akan Segera Dibuka

"Seorang kekasih Allah atau Wali Allah, bukan hanya panca indra saja yang diambil alih oleh Allah, tapi juga Indra yang keenam, yaitu akalnya. Bahkan ini yang utama," lanjutnya.

"Kemampuan berpikir dan bernalar dengan akal Rabbani inilah yang kadang membuat orang awam susah memahami jalan pikiran para Wali Allah. Sebab tidak jarang berbeda dengan logika orang awam.

Para Wali Allah telah melihat apa yang tidak mampu dilihat oleh orang awam dan menalar apa yang tidak mampu dinalar orang awam.

Mereka tidak hanya mengalami kasyaf hissi atau inderawi, tapi juga kasyaf maknawi," pungkasnya.

Tak disangkal, ulama kharismatik Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Zain bin Abdul Ghani memang dianugerahi keistimewaan tersendiri dari Allah SWT yaitu berupa mata batin yang tajam.

Mengenai ketajaman mata batin alias kasyaf Tuan Guru Sekumpul telah disaksikan banyak orang. Tak terkecuali oleh Drs H Muhammad Tambarin M.MPd, kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel.***(Rahman Prayitno Sodikin/PortalMajalengka)

Editor: M. Khairil Ansyari


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah