Network
OKETANBU, Pikiran Rakyat - Saat datang ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mungkin kita akan melihat profesi tukang parkir pesawat. Profesi ini mungkin tidak sepopuler pilot atau pramugari.
Tapi jangan salah, karena ternyata gaji tukang parkir pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin bisa menyaingi pilot dan pramugari di Kota Bima.
Pekerjaannya terlihat mudah, gajinya juga fantastis. Tidak sedikit warga Nusa Tenggara Barat yang berangan-angan ingin memilih profesi ini sebagai salah satu pekerjaan idaman di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin yang ada di Kota Bima.
Lantas apakah benar pekerjaan mereka tergolong mudah dan gajinya besar? Mari kita sama-sama cek sebenarnya seperti apa profesi ini, tugas dan tanggung jawab, dan hal lainnya yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan berkarir di profesi ini.
Apa Itu Tukang Parkir Pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima?
Marshaller adalah pekerjaan mengarahkan pilot untuk mengeluarkan pesawat dari apron maupun memarkirkan pesawat setelah landing di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima.
Profesi ini merupakan bagian dari profesi ground handling atau manajemen pesawat ketika berada di darat yang diparkirkan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima.
Selama menjalankan tugasnya tukang parkir pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima tugasnya yaitu memberikan sinyal menggunakan marshalling bat.
Kemampuan komunikasi dari bahasa tubuh dan visual sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang tukang parkir pesawat yang handal di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima.
Selanjutnya diketahui, profesi ini sama sekali tidak mudah. Dibutuhkan latihan bertahun-tahun supaya dapat menjalankan pekerjaan menjadi tukang parkir pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima dengan baik.
