Video kematian Neely yang direkam saksi penumpang kereta ini beredar luas sehingga mendapat perhatian nasional serta menimbulkan perdebatan di kalangan warga New York mengenai kejahatan di dalam gerbong kereta dan semakin banyaknya tuna wisma di kota itu.
Pembunuhan tersebut dan lambannya penuntutan terhadap Penny, memicu protes dan disebut sebagian warga sebagai main hakim sendiri dan bentuk sikap sewenang-wenang warga kulit putih terhadap kulit hitam.
Neely adalah warga berkulit hitam, sementara Penny berkulit putih.
Melalui kuasa hukumnya, Penny menyampaikan duka cita kepada mereka yang dekat dengan Neely. Penny juga mengaku Neely bertindak agresif dengan mengancam penumpang lain di atas kereta yang mereka naiki.
Baca Juga: Jadi DPO Polisi, Wanita ini di Jamin Bakalan Tidak Bisa Tidur Nyenyak
"Daniel tidak bermaksud menyakiti Neely dan tidak menduga kematiannya bisa begitu cepat," kata sang pengacara.
Pengacara keluarga Neely menyebut perbuatan Penny terhadap Nelly dan kata-kata yang dikeluarkannya membuat dia pantas dijebloskan ke dalam penjara.
Serangkaian serangan terhadap penumpang kereta api yang berlangsung tahun lalu, terutama menyasar warga keturunan Asia, membuat pihak berwenang meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap mereka yang mengalami gangguan jiwa di kereta bawah tanah.