Network
OKETANBU, Pikiran Rakyat - Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Banjarbaru, Kalimantan Selatan pulang ke daerah asalnya masing-masing. Hal itu dalam rangka libur Ramadhan tahun 1444 H/2023 M.
Para santri akhirnya punya kesempatan pulang untuk membalas rindu bersama keluarga. Informasi yang dihimpun OkeTanbu, Pikiran Rakyat Media Network, terlihat beberapa santri sudah mulai dijemput orangtua/wali. Kamis, 16/03/2023.
Berdasarkan surat edaran yang diterima para orangtua/wali santri dari Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah, bahwa libur resmi sekolah dimulai besok Jum'at tanggal 17 Maret 2023.
Baca Juga: GENERASI EMAS! Ini Daftar nama Grand Final Juara Lomba Baca Puisi di Kabupaten Tanah Bumbu
Sedangkan untuk akhir libur dan hadir kembali kembali ke Pondok Pesantren dimulai pada hari Jum'at Tanggal 28 April 2023 mendatang. Dan untuk belajar aktif dikelas dimulai hari sabtu tanggal 29 April 2023.
Berdasarkan perhitungan kalender Masehi, bahwa total jumlah libur santri di Ponpes Al-Falah total sebanyak 43 hari.
Dari unggahan keterangan di media sosial resmi Instagram@alfalah_banjarbaru tertulis ucapan selamat kepada santri yang telah melaksanakan libur Ramadhan 1444 H.
"Selamat berlibur, liburan ramadhan 1444 H. Semoga menjadi libur yang menyenangkan dan semoga menjadi ladang untuk senantiasa mengamalkan ilmu dan beramal shalih" dalam tulisan akun Instagram@alfalah_banjarbaru.
Salah satu orangtua/wali santri, Alamsyah mengaku sangat menyambut baik keputusan Yayasan Ponpes Al-Falah Banjarbaru untuk meliburkan santri selama bulan Ramadhan 1444 H.
"Saya sangat senang bisa berkumpul dengan anak saya selama Ramadhan tahun ini, dengan pulangnya anak saya kerumah tidak lepas tuntunan untuk tetap menjalankan ibadah seperti kebiasaan selama dipondok" kata Alamsyah
Baca Juga: Berkunjung ke Istana Anak Yatim Tanah Bumbu, Cak Imin sempat Terharu dan Menitikkan Air Mata
Dia melanjutkan bahwa jangan sampai membuang atau bahkan melupakan kebiasaan yang penuh tanda kebaikan selama di pondok pesantren.
Untuk itu, suatu keharusan bagi anaknya untuk selalu menjaga nama baik pesantren, lebih-lebih pesantren yang anaknya tempati untuk menimbah Ilmu.
"Wajib hukumnya, anak saya menjaga nama baik pesantren, tinggalkan hal negatif dan lakukan hal yang positif, karena seorang anak akan dilihat kepribadiannya ketika di rumah, maka akan ditampilkan kepada masyarakat citra baik dari pesantren kita anak saya menimba ilmu," tutupnya.
