Nilai Etika Budaya dan Nilai Estetika Budaya Berjalan Seiring Serta Berkedudukan Sama

- 5 Mei 2024, 16:56 WIB
Nilai Etika Budaya dan Nilai Estetika Budaya Berjalan Seiring Serta Berkedudukan Sama
Nilai Etika Budaya dan Nilai Estetika Budaya Berjalan Seiring Serta Berkedudukan Sama /

OkeTanbu, Pikiran Rakyat - Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa antara nilai etika budaya dengan nilai estetika budaya, harus berjalan beriringan atau mempunyai kedudukan yang sama.

Dalam tulisan yang berjudul Hubungan Antara Etika dan Estetika Budaya oleh Tri Wahyudi SN MSn mengatakan, dalam konteks kegunaan suatu nilai terdapat urutan yang harus dipenuhi berdasarkan prioritas seperti nilai yang tergolong primer dan sekunder.

Katanya, meskipun keduanya masih dalam satu golongan , hal ini dapat di andaikan dengan subclass priority (prioritas sub golongan ).

Disebutkan, dari pemaparan tersebut dapat diambil latar belakang lain mengenai urgensi prioritas kegunaan nilai etika dan estetika budaya.

1. Etika Manusia dalam Berbudaya

Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik–buruk, yang diterima umum atau tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin), akhlak, atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah–masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik–buruk perbuatan manusia.

Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut :

a. Etika dalam arti nilai–nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.

b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini adalah
kode etik)

Halaman:

Editor: Dewi Mutmainnah


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah